Rabu, 17 Februari 2016

INI CIRI SPBU YANG TIPU KONSUMEN


PT Pertamina (Persero) memberikan informasi ke masyarakat soal ciri-ciri Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang baik melayani pelanggan. SPBU ini selalu memberikan volume sesuai dengan pembelian dan juga memberikan pelayanan sesuai dengan standar yang ditetapkan. 

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan SPBU yang memberi pelayanan baik biasanya selalu diminati oleh pengemudi angkutan umum. Oleh karena itu, salah satu ciri SPBU yang naik adalah SPBU yang banyak melayani angkutan umum untuk mengisi bahan bakar. 

"Di mana ada angkutan umum seperti taksi, itu SPBU yang paling bagus. Mereka bisa jadi pegangan yang bagus," kata Bambang, di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Bambang mengakui untuk memastikan pelayanan berdasarkan dari kulit saja agak sulit. Oleh karena itu, Pertamina membuka kesempatan kepada konsumen untuk ikut memantau pelayanan SPBU. 

Menurut Bambang, jika pelanggan merasa takaran yang ada di sebuah SPBU kurang pas, maka diharapkan segera melaporkan ke Pertamina melalui Call Center 500.000 atau mengajukan komplain ke pihak SPBU.

"Mata awam memang susah. Tapi melihatnya feeling. Saya biasa kalau segini penuh. Nah, itu rasa. Ngadu aja silakan. Dari mata saja," tutur Bambang.

Menurut Bambang, Pertamina sedang membenahi pelayanan SPBU untuk memenangkan persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang mulai diterapkan Januari 2016. Pasalnya, bisnis BBM salah satu pasar yang diincar investor.

‎"Perusahaan lebih care ke konsumen. Kita ubah ke sana, ke depan MEA sudah jalan, kalau tidak berubah akan habis," kata Bambang.

Keran bensin

Pertamina juga mengungkapkan bahwa operator SPBU tak pernah melakukan permainan kran (nozzle) pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM). Sales Executive Pertamina Fanda Crismianto mengatakan nozzle memang direkayasa, tapi bukan untuk kecurangan.

"Dengan memainkan nozzle, itu bukan memainkan (curang)," kata Fanda, di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Fanda mengungkapkan karena BBM yang dialirkan dari pompa ke tangki kendaraan bertekanan tinggi, maka harus direkayasa agar bisa berhenti secara otomatis saat mencapai titik maksimal. Permainan nozzle tersebut bertujuan agar BBM yang disalurkan terkontrol dan tidak tumpah dari tangki kendaraan.

"Jika mau sampai titik optimum dia akan berhenti otomatis. Kalau kecepatannya masih penuh, itu akan luber dan berbahaya. Kalau dia sudah otomatis off, nanti dia akan secara manual isi sendiri," kata Fanda.

Fanda mengakui secara kasat mata operator tersebut seperti memainkan nozzle, tapi bukan untuk kecurangan. Menurut dia, jika mekanisme tersebut ‎merupakan praktik kecurangan tentunya sudah dilarang pemerintah.

"Karena secara logika, yang kaitannya dangan pelayanan masyarakat jika dimainkan dengan kecepatan itu tidak akan diizinkan oleh pemerintah," ujar Fanda
.

PERTAMINA SIAPKAN HUKUMAN SPBU CURANG


PT Pertamina (Persero) memastikan akan menindak tegas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang terbukti melakukan kecurangan dan tidak pandang bulu untuk menjatuhkan hukuman.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, proses penindakan SPBU nakal oleh Pertamina yaitu penurunan level Pasti Pas dari excellent, menjadi good, danbasic‎. Penurunan level tersebut akan berpengaruh pada pembagian keuntungan SPBU, tindakan lain adalah skorsing dan Pemutusan Hubungan Usaha (PHU).

"Kalau level turun margin diturunkan, kita tegas untuk itu, konsep lebih memaksimalkan pelayanan dari sekedar janji, kami tindak lanjuti berbagai masukan," kata Bambang di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Bambang mengungkapkan, pada 2015 telah menjatuhkan PHU untuk dua unit SPBU, dan melakukan teguran pada SPBU Madiun, Jawa Timur, yang kabarnya dimiliki seorang bupati. Hal tersebut menunjukan Pertamina sangat tegas dalam menindak kecurangan penjualanBBM.

Standar tersebut  jauh lebih ketat dari batasan yang ditetapkan Badan Metrologi yaitu 0,5 persen. Pengukuran tersebut dilakukan setiap hari oleh petugas SPBU.

"Ada keluhan baru di Madiun, SPBU itu miliknya bupati, kita turun,itu kita langsung tegur," tegas Bambang.

Menurut Bambang, Pertamina menetapkan standar minimum pada alat takaran BBM di SPBU, yaitu tidak bisa melebihi batas toleransi 0,3 persen total BBM yang keluar.

Selain itu, takaran BBM SPBU juga diperiksa oleh Badan Metrologi dan auditor independen secara acak dan tidak diketahui waktunya.
"Jadi SPBU tidak tahu kapan auditor akan datang. Periodenya ada yang satu bulanan atau dua bulanan," terang dia.

Jika tidak terbukti secara data alat kontrol, Pertamina akan menurunkan pihak yang menyamar sebagai konsumen untuk mengontrol pelayanan (mistery guest) guna mendapat bukti takaran SPBU tersebut tidak benar.

"Kalau tidak ada bukti mainkan alat kontrol, kita buat mistery guest. Kita minta komunitas ke sana cek benar tidak. Jadi banyak cara," pungkas Bambang.

Minggu, 14 Februari 2016

UNIVERSITAS PERTAMINA CENTER OF EXCELLENCE


PT Pertamina (Persero) meresmikan pembukaan Universitas Pertamina yang merupakan wujud kontribusi Pertamina pada masyarakat Indonesia melalui penyelenggaraan kegiatan pendidikan tinggi. Pemerintah berharap Universitas Pertamina bisa menjadi universitas berkelas dunia yang mampu menjawab tantangan dalam mendorong kemajuan generasi bangsa dalam menghadapi tantangan global.

JAKARTA –  Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, secara resmi menyerahkan izin pendirian Universitas Pertamina kepada Head of Pertamina Foundation Umar Fahmi, sebagai tanda beroperasinya universitas yang diharapkan menjadi pusat keunggulan (center of excellence) di bawah naungan Pertamina.

Peresmian dilaksanakan di Gedung Griya Legita, Kom­pleks Pertamina Si­nabung, Jakarta, Kamis (11/2), dihadiri oleh Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, Direktur SDM dan Umum Dwi Wah­yu Daryoto, Direktur Pe­ngolahan Rachmad Hardadi dan Komisaris Per­tamina Sahala Lumbangaol.

Dalam kesempatan tersebut Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa pengelolaan Universitas Pertamina diserahkan kepada Pertamina Foun­dation, yang akan mela­kukan pengelolaan aset untuk mendukung penye­lenggaraan kampus yang meliputi sarana dan pra­sarana untuk kam­pus, sarana olah ra­ga, per­pus­takaan, dan labo­rato­rium.

“Kami berharap Uni­versitas Pertamina mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dalam memenuhi tuntutan lapangan kerja, menciptakan peluang kerja serta membuka kesempatan mengenyam pendidikan tinggi bagi masyarakat seluas-luasnya. Melalui Universitas Pertamina, diharapkan Pertamina dapat berkontribusi da­lam pengembangan pe­nge­tahuan dan teknologi sehingga dapat menjadi sarana menyelesaikan permasalahan bangsa,” ungkap Dwi dalam sambutannya.

Sementara itu Menristek Dikti, Mohamad Nasir menambahkan harapannya agar Universitas Pertamina bisa menjadi universtas berkelas dunia pada tahun 2030, yang juga memberikan kesempatan kepada anak bangsa dari keluarga kurang mampu untuk mengenjam pendidikan tinggi.

“Dengan kehadiran Universitas Pertamina saya mendorong kepada korporasi untuk membuatkan universitas yang bisa membantu anak-anak Indonesia agar bisa menghadapi persaingan global. Minimal ada 20 persen anak miskin bisa masuk ke perguruan tinggi supaya tidak ditarik biaya,”tegasnya.

Hal senada disampaikan oleh Deputi BUMN Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah yang menilai kehadiran BUMN bisa menjadi agent pembangunan yang tidak sekadar berorientasi pada profit.

“Sejak didirikan pada tahun 2011. Pertamina Foundation telah menyelenggarakan berbagai kegiatan di bidang sosial dan kemanusiaan, berfokus pada bidang pendidikan dan lingkungan hidup. Pada tahun 2015, kami ingin meningkatkan fokus kami pada berbagai program pendidikan untuk memperluas cakupan wilayah kerja dan pendanaan program, serta membangun sisitem manajemen program berbasisTeknologi Informasi. Peresmian Universitas Pertamina ini menjadi sebuah awal bagi kami untuk membangun individu yang kompeten dan dapat bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN,” ujar Head Of Pertamina Foundation Umar Fahmi.

Mulai dari tahun 2016 hingga tahun 2020, Pertamina Foundation berfokus ke­pada penyediaan infrastruktur dasar meliputi pembangunan kampus I, ruang kuliah, laboratorium, serta penyiapan sistem pembelajaran dan administrasi. Pada tahun 2021, pembangunan kampus utama serta pengembangan pusat kegiatan mahasiswa ditargetkan untuk dimulai.

Pertamina Foundation mengalokasikan dana Rp 680 Miliar untuk 5 tahun kedepan guna pengembangan Universitas Pertamina. Untuk tahun pertama, alokasi dana Universitas Pertamina diproyeksikan senilai Rp 80 miliar,” kata Umar Fahmi.

Menempati lahan seluas 6,5 h