Kamis, 17 November 2016

PASAR KHAWATIR PASOKAN MELUAP HARGA MINYAK TURUN TIPIS


Harga minyak kehilangan tajinya pada penutupan harga Kamis, menyusul ekspektasi dari kesepakatan OPEC untuk membatasi produksi tertahan kekhawatiran dari kelebihan pasokan.
Menteri Energi Saudi Khalid al Falih mengatakan bahwa dia optimistis Organization of the Petroleum Export Countries (OPEC) akan membuat satu kesepakatan awal soal produksi minyak, di pertemuan Algeria.

"Saya masih optimistis bahwa kesepakatan yang didapat di Algeria untuk menutup produksi akan terjadi," tutur Khalid dikutip dari CNBC, Jumat (18/11/2016).
Falih mengatakan, dia percaya bahwa pasar akan seimbang, dan pertemuan OPEC di Wina pada 30 November nanti akan mempercepat pemulihan. Dia juga mengatakan OPEC akan memangkas produksi minyak ke level 32,5 juta barel per hari.
Harga minyak acuan, Brent turun 37 persen per barel untuk menetap di level US$ 46,26, sementara harga minyak AS turun 15 sen ke level US$ 45,42.
Dolar naik setelah data ekonomi AS dan komentar dari Kepala Bank Sentral Federal Reserve Janet Yellen memperkuat indikasi kenaikan suku bunga bulan depan.
"2 hal yang pasar lihat: mereka memperhatikan berita OPEC, juga Janet Yellen," ujar Phil Flynn, analis di Price Futures Group.

Rabu, 16 November 2016

PERTAMINA, SHELL DAN TOTAL MANA YANG JUAL BBM LEBIH MAHAL


PT Pertamina (Persero) tidak mengubah harga Bahan Bakar Minyak non subsidi pada pertengahan November 2016 ini. Sedangkan PT Shell Indonesia memilih untuk menaikkan harga BBM. Berbeda, PT Total Oil Indonesia justru menurunkan harga BBM.
Berdasarkan pantauan, Selasa (15/11/2016), pada Stasiun Pengisan Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Pertamina (Persero) 34-12510 Jalan TB Simatupang, Jakarta, harga Pertamax 92 berada di level Rp 7.350 per liter.
Sedangkan untuk Pertamax Turbo 98 di level Rp 8.700 per liter‎. Untuk Pertamina Dex di angka Rp 8.100 per liter‎. Harga tersebut tidak berubah dari pantauan 1 November lalu. "Harganya belum BBM belum ada yang berubah. Masih stabil," kata Catur, seorang petugas SPBU 34-12510, saat berbincang.

Sedangkan Shell, pada pertengahan November ini menaikan harga BBM, Pantauan di SPBU Kawasan Pejaten Jakarta Selatan, perusahaan minyak asal Belanda ini membanderol BBM jenis Super di harga Rp 7.850 per iter, naik dari pantauan 1 November lalu Rp 7.650 per liter‎. Untuk V-Power berada di harga Rp 8.950 per liter, naik dari Rp 8.850 per liter, dan Diesel Rp 8.700 per liter naik dari pantauan awal November yang tercatat Rp 8.450 per liter.
Berbeda dengan Total. Pada pertengahan November 2016 ini, perusahaan minyak asal Perancis tersebut justru menurunkan harga BBM untuk jenis Performance 92.
Pantauan pada SPBU Total di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, BBM Performance 92 dibandrol Rp 7.550 per liter, turun dari periode awal November yang tercatat Rp 7.600 per liter. Sedangkan untuk BBM jenis lainnya tidak mengalami perubahan. Performance 95 di Rp 8.550 per liter dan Performance Diesel di Rp 8.350 per liter.
Berikut daftar harga BBM Pertamina, Shell dan Total, per 15 November 2016:
Pertamina:
Pertamax 92 Rp 7.350 per liter
Pertamax Turbo 98 Rp 8.700 per liter
Pertamina Dex 8.100 per liter
Shell:
Super Rp 7.850 per liter
V-Power Rp 8.950 per liter
Diesel Rp 8.700 per liter
Total:
Performance 92 Rp 7.550 per liter
Performance 95 Rp 8.550 per liter
Performance Diesel Rp 8.350 per liter.

PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak Jenis Pertamax 95 dan Pertamax Plus 95‎ pada 16 November 2016. Kenaikan harga tersebut berkisar antara Rp 50 sampai Rp 250 per liter.

Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, kenaikan Pertamax 92 dan Pertamax Plus 95 seiring kenaikan Harga Indeks Pasar (HIP).

"Harga Pertamax dan Pertamax Plus naik mulai 16 November, ada sedikit kenaikan HIP-nya," kata dia  di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, (16/ 11/2016).

Dia menyebutkan kenaikan harga Pertamax terjadi di wilayah‎ Sumatera Utara, Bengkulu sebesar Rp 100 per liter. Kemudian di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat sebesar Rp 250 per liter.
Baca Juga

Wilayah Yogyakarta,  Jawa Tengah, Bali dan Jawa Timur naik Rp 150 per liter. Kemudian Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur naik Rp 100‎ per liter. Sedangkan kenaikan harga Pertamax Plus berlangsung di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat Rp 150 per liter. Wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur sebesar Rp 50 per liter.

‎"Untuk BBM jenis lain, seperti Pertalite, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite masih tetap," ucap Wianda.

‎Wianda yakin, kenaikan harga Pertamax dan Pertamax Plus tersebut tidak menyurutkan minat masyarakat untuk beralih ke Premium dan BBM perusahaan asing, karena kenaikannya kecil dan masih kompetitif.

"Kondisi harga masih kompetitif mudah-mudahan tetap diterima masyarakat karena kenaikan tidak besar,"